Etikaberkendara ini merupakan perilaku mengendarai sepeda motor dengan sopan dan tidak membahayakan orang lain. Sebab, ada banyak hal membahayakan yang kerap dilakukan pengendara sepeda motor. Seperti mengebut dengan kecepatan tinggi, suka mepet sana mepet sini, menyerobot jalur pengendara lain, hingga memakai knalpot yang volume suaranya
Berikutlima kebiasaan baru yang perlu dilakukan di era new normal menurut Ditjen Perhubungan Darat: 1. Bersihkan diri dengan mandi dan rutin mencuci tangan dengan sabun. 2. Wajib menggunakan helm, masker, jaket, sarung tangan, sepatu, dan selalu membawa hand sanitizer. 3. Gunakan perlengkapan masing-masing, hindari berbagi dengan orang lain.
Sayangnya tidak semua pengendara sepeda motor memperhatikan hal ini, bahkan sebagian banyak mengabaikan hal penting ini. Padahal, memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang keamanan dalam berkendara bermanfaat untuk dirinya sendiri dan pengendara lain. Untuk itu, berikut merupakan tips berkendara sepeda motor yang aman dan nyaman: 1.
TetapNyaman Berkendara dengan Sepeda Motor, Ini 10 Rekomendasi Helm JPX yang Berkualitas (2020) Berkendara dengan sepeda motor tentu mengasyikkan. Nah, agar tambah nyaman tentunya perlu menggunakan helm yang terbaik pula. Berikut ini, BP-Guide akan mengulas dan memberikan rekomendasi helm JPX yang bisa Anda pertimbangkan.
Janganmembawa muatan/membonceng lebih dari dua orang. Karena selain melanggar peraturan, mengendarai motor lebih dari dua orang beresiko kecelakaan. Selalu patuhilah rambu-rambu lalu lintas dan etika berlalu lintas. Jangan melaju jika lampu lalu lintas belum di lampu hijau dan hormatilah pejalan kaki dengan tidak menyerobot trotoar saat macet.
1 Asupan Makanan Saat Sahur. Saat sahur harus dipastikan asupan makanan harus yang bernutrisi lengkap dan kaya akan serat guna menjaga kondisi tubuh tetap dalam kondisi fit. Selain makanan, pengendara harus menjaga asupan cairan yang ada di dalam tubuh dengan banyak minum air putih agar tidak kekurangan cairan saat berkendara di siang hari.
O2FN. - Sepeda motor merupakan sarana transportasi favorit untuk hampir semua kepentingan, termasuk saat traveling. Saat ini, jumlah pengendara sepeda motor di jalanan semakin meningkat. Ketika berkendara dengan sepeda motor di jalanan, ada sejumlah etika yang harus ditaati. Hal ini tentu bertujuan untuk menjaga keselamatan diri sendiri maupun pengendara kendaraan lain. Etika berkendara ini merupakan perilaku mengendarai sepeda motor dengan sopan dan tidak membahayakan orang lain. Sebab, ada banyak hal membahayakan yang kerap dilakukan pengendara sepeda motor. Seperti mengebut dengan kecepatan tinggi, suka mepet sana mepet sini, menyerobot jalur pengendara lain, hingga memakai knalpot yang volume suaranya memekakkan telinga. Kali ini, merangkum beberapa di antara etika berkendara sepeda motor dari berbagai sumber. 1. Menggunakan helm berstandar SNI. 2. Patuhi rambu lalu lintas. 3. Tidak mengambil jalur khusus pejalan kaki/sepeda, atau menaiki trotoar. 4. Nyalakan lampu utama pada siang hari. 5. Ketika perjalanan di kota kecepatan tidak melebihi 60 km/jam, jangan berjalan zig-zag, apalagi jika memboncengkan balita atau orang tua. 6. Jangan membawa muatan berlebih atau dinaiki lebih dari dua orang.
Saat ini, masih banyak pengendara yang belum mengetahui etika berkendara di jalan raya. Bahkan, terkadang banyak yang menganggap sepele sehingga mengabaikan etika-etika saat berkendara. Padahal, dengan mengetahui etika berkendara, tentu baik diri sendiri maupun pengendara lain akan merasa aman. Nah, jika penasaran dengan etika dalam berkendara, simak pembahasan lengkapnya berikut. Etika berkendara mobil yang wajib kamu ketahui Ketika menggunakan jalan raya dengan mobil, penting untuk menerapkan etika dalam berkendara. Beberapa etika berkendara yang perlu kamu ketahui, antara lain sebagai berikut 1. Berkendara dengan kecepatan stabil Salah satu etika dalam berkendara adalah mengemudikan kendaraan dengan kecepatan yang stabil. Terkadang, pengendara akan melakukan pergerakan yang tidak teratur, seperti cepat maupun melambat dalam waktu singkat. Cara mengemudi ini tentu bisa membahayakan pengemudi lainnya. Pengemudi lain mungkin akan merasa kesulitan untuk mengantisipasi hal tersebut dan bahkan menyebabkan kemacetan hingga kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, pastikan selalu berkendara dengan kecepatan stabil saat berada di jalan raya. 2. Mematuhi rambu lalu lintas Etika berkendara mobil selanjutnya yang wajib diterapkan adalah mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Mematuhi rambu lalu lintas penting dilakukan guna menjaga keselamatan di jalan raya. Setiap pengendara, baik mobil maupun motor perlu memahami dan mematuhi marka jalan. Marka atau rambu jalan memang tidak hanya dibuat untuk mengatur lalu lintas, namun juga memastikan keselamatan pengguna jalan. 3. Jaga jarak antar kendaraan Menjaga jarak antar kendaraan amat dianjurkan guna prediksi situasi yang tiba-tiba. Ketika berkendara, pengemudi harus mematuhi batas kecepatan yang telah ditentukan. Hal tersebut penting untuk memastikan laju kendaraan tetap terkendali. Jaga jarak antar pengemudi memerlukan kesadaran masing-masing. Jika terbiasa, maka risiko terjadinya benturan satu sama lain akan terhindarkan. Selain itu, saat akan berbelok, pastikan menyalakan lampu sein untuk memberikan aba-aba pada pengendara di belakang agar dapat berpindah jalur dengan aman. 4. Hanya gunakan bahu jalan untuk keadaan darurat Etika berkendara lainnya adalah hanya gunakan bahu jalan untuk keadaan darurat saja. Ketika macet, biasanya pengendara akan menggunakan bahu jalan untuk mendahului pengendara lain. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahu jalan untuk menyalip tidak diperbolehkan. Pasalnya, bahu jalan untuk keadaan darurat, seperti mobil ambulans yang sedang membawa pasien kritis. 5. Jangan membuntuti kendaraan dari belakang Meski terdengar sepele, membuntuti kendaraan lain dari belakang merupakan perbuatan yang harus dihindari saat berkendara. Karena itu, larangan membuntuti kendaraan dari belakang merupakan salah satu etika berkendara yang perlu diingat. Tidak hanya membuat pengendara lain kesal, membuntuti kendaraan lain juga berbahaya. Mengikuti atau membuntuti kendaraan berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama jika kendaraan di depan berhenti secara mendadak. 6. Tidak sembarangan menggunakan klakson Selanjutnya, etika berkendara adalah tidak sembarangan menggunakan klakson. Tidak ada pengemudi yang senang diklakson sehingga pastikan untuk menghindari perilaku ini, ya. Saat berkendara di jalanan, gunakanlah klakson seperlunya saja. Beberapa situasi yang tepat untuk menggunakan klakson, seperti saat kendaraan terlalu dekat atau ketika ada pengendara yang berhenti padahal lampu sudah berubah menjadi hijau. 7. Mendahulukan pihak yang harus diprioritaskan Semua pengendara tentu memiliki tujuannya masing-masing saat berada di jalan raya. Namun, perlu disadari bahwa ketika berkendara, kamu harus bersikap waspada dan harus mau memberikan jalan kepada pihak yang diprioritaskan, seperti ambulans dan pemadam kebakaran. Sebagai pengendara yang taat peraturan, penting untuk mendukung segala keadaan darurat di jalan tersebut. Jika setiap pengemudi, baik mobil dan motor menyadari etika satu ini, maka akan terbentuk lalu lintas yang tertib dan lancar. 8. Jangan mengemudi sambil bermain ponsel Perlu diketahui, aktivitas otak yang memproses gerakan dan penglihatan akan menurun â…“ ketika kamu sedang membaca atau berbicara di ponsel. Karena itu, saat berkendara ada etika untuk tidak memainkan ponsel. Mengemudi sambil bermain ponsel merupakan tindakan hukum di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Dengan bermain ponsel saat mengemudi, tentu fokus akan terbagi dan kemungkinan bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. 9. Manajemen emosi pengendara Etika berkendara yang baik selanjutnya adalah manajemen emosi pengendara. Dalam berkendara, perlu adanya pengambilan keputusan yang didasari perhitungan risiko keamanan di jalan raya. Ketika kamu menemukan pengendara yang agresif sebaiknya tarik napas dalam-dalam dan tidak perlu ditanggapi. Sebab, sangat berisiko untuk beraksi dan marah kepada pengendara yang bisa saja memotong jalur dan membahayakan diri kamu maupun pengguna jalan lain. Undang-undang berkendara di jalan raya Apabila sudah mengetahui etika dalam berkendara, penting juga untuk memahami UU berkendara. Pada dasarnya, ada cukup banyak peraturan berkendaraan umum yang perlu diketahui dan ditaati oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu peraturan berkendaraan umum, yakni Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Isi dari Undang-undang berkendara ini, antara lain sebagai berikut 1. Memiliki Surat Izin Mengemudi atau SIM SIM merupakan surat izin yang berfungsi sebagai tanda bukti bahwa pengemudi sudah memiliki kompetensi dalam mengemudi. Tak hanya itu, SIM juga berguna untuk melakukan registrasi pengemudi kendaraan bermotor yang legal di mana memuat identitas lengkap dari si pengemudi. 2. Memasang sabuk pengaman Pengendara kendaraan beroda empat diwajibkan untuk memasang sabuk pengaman. Hal ini bertujuan untuk memberikan keselamatan bagi diri sendiri dan penumpang ketika berada di jalan raya. Apabila melanggar peraturan satu ini, maka pengendara bisa dikenakan sanksi sesuai pasal 289. Sanksi yang akan diberikan, yakni mendapat pidana kurungan selama 1 bulan dan denda paling banyak 3. Dilarang bermain ponsel saat berkendara Undang-undang berkendara juga mengatur tentang larangan bermain ponsel saat berkendara. Pasalnya, bermain ponsel tentu bisa membahayakan pengemudi, penumpang, maupun orang lain di jalan Agar tidak hilang konsentrasi saat berkendara, sebaiknya hindari bermain ponsel. Apabila melanggar, maka akan dikenakan sanksi pidana selama paling lama 3 bulan dan denda paling banyak Nah, itu dia beberapa etika berkendara yang perlu diketahui. Pastikan untuk menerapkan etika-etika ini saat berkendara agar tidak membahayakan pengendara lain dan bisa sampai tujuan dengan selamat. Pentingnya asuransi mobil untuk kendaraan Pastinya kamu sadar bahwa biaya merawat dan memperbaiki mobil kamu itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, jangan sampai kamu merasa terbebani dengan tagihan-tagihan service mobil saat mobil kamu mengalami kerusakan. Agar kamu terhindar dari kerugian finansial akibat hal tersebut atau bahkan mengalami kehilangan karena pencurian mobil. Maka jalan satu-satunya adalah mendaftarkan mobil ke perusahaan asuransi. Baik mobil baru maupun mobil tua, penting untuk diasuransikan. Pasalnya, kita sendiri tidak tahu hal apa yang akan terjadi kedepannya, entah itu kerugian atas kesalahan pribadi, orang lain atau bencana alam. Pilihlah perusahaan asuransi dan polis yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Dengan demikian, kamu akan lebih aman dan tidak was-was apabila ada kerugian menimpamu. Banyak asuransi mobil yang bisa kamu pilih di Duitpintar. Pastikan asuransi tersebut menguntungkan dan memudahkanmu, ya! FAQ Apa saja etika dalam berkendara? Etika dalam berkendara harus diketahui dan dipatuhi setiap pengendara. Beberapa di antaranya, seperti menghargai dan menghormati kendaraan lain, tidak ngebut, taat peraturan lalu lintas, menggunakan klakson dengan benar, tidak memakai ponsel, dan memakai bahu jalan saat darurat. Apa itu etika berlalu lintas? Etika berlalu lintas adalah tingkah laku para pemakai jalan dalam melaksanakan Undang-undang dan peraturan-peraturan lalu lintas serta norma-norma sopan santun antara sesama pemakai jalan. Apa saja yang harus dilakukan untuk keselamatan di jalan raya? Tips berkendara yang aman dan nyaman di jalan raya, yakni cek kondisi kendaraan, gunakan perlengkapan keamanan dan keselamatan, bawa dokumen kendaraan, patuhi aturan lalu lintas, dan jaga sikap berkendara dengan baik. Bagaimana sikap yang baik bagi setiap pengemudi kendaraan bermotor di jalan? Sikap yang baik bagi setiap pengemudi kendaraan, di antara menaati rambu-rambu lalu lintas, mematuhi prosedur pihak polisi, menggunakan lajur jalan sesuai kendaraan, menaati setiap marka jalan dan maksudnya, serta menghormati pengendara lain. Ditulis oleh Rabbani Haddawi Editor Ditulis oleh Rabbani Haddawi Editor Rabbani adalah editor di DuitPintar untuk artikel-artikel asuransi umum dan asuransi jiwa, mulai dari asuransi mobil, kesehatan, hingga jiwa. Juga menyediakan artikel-artikel informatif seputar kesehatan dan otomotif.
– Assalamu’alaikum. Kembali lagi pada artikel kami. Kali ini kita akan membahas mengenai etika berkendara motor di jalan raya. Ada beberapa hal yang kadang tidak tertulis dalam hitam di atas putih. Hal tersebut yang akan kita bahas, adalah etika. Yips, selain berpatokan pada undang-undang yang berlaku, dalam berkendara motor kita juga harus berpatokan pada etika yang berlaku. Sebenarnya etika ini ada yang tertulis di undang-undang juga. Misalnya adalah sikap kita ketika hendak mendahului atau memberi jalan pada kendaraan tertentu. Nah langsung saja, berikut beberapa etika dalam berkendara motor di jalan raya 1. Berdoa dan Pamitan Sebelum Berangkat Ini merupakan sikap yang sudah jadi warisan leluruh kita, terlebih Indonesia merupakan negara beragama. Oleh karenanya, sebelum bepergian terutama menggunakan sepeda motor di jalan raya, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu ditambah berpamitan kepada orang di sekitar kita misal orang tua, istri/ suami, dan lain sebagainya. Perlu di ketahui, jalan raya merupakan salah satu perenggut nyawa terbesar di Indonesia. 2. Pelankan Suara Motor Saat Ada Dalam Gang Saat memasuki gang, sebaiknya kita memelankan suara motor. Contoh kongkritnya adalah dengan tidak menggeber motor, terutama bagi yang menggunakan knalpot racing. 3. Turun Dari Motor Saat Ada Orang Yang Meninggal Ini menjadi budaya yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dimana ketika ada yang meninggal di suatu rumah dan tengah ada yang melayat, maka biasanya pemotor akan turun dari motor dan mendorong motornya hingga melewati rumah tersebut. 4. Pelankan atau Matikan Motor Saat Melewati Rumah Ibadah Ini masih banyak diterapkan di Indonesia, dimana ketika tengah melewati tempat ibadah terutama yang tengah digunakan, maka biasanya pemotor akan mematikan motornya atau memelankan laju atau suara motornya. 5. Tidak Ngebut Saat di Jalanan Ini ada undang-undangnya, jika melanggar bisa kena tilang, namun secara etika, ngebut layaknya pembalap merupakan tindakan yang tidak beretika. 6. Tidak Menggunakan Knalpot Bising Jika kita sering melewati gang, perumahan, hingga tempat ibadah, meka menggunakan knalpot bising merupakan tindakan yang tidak beretika, terutama jika sering melewati tempat-tempat tersebut di malam hari. 7. Mendahulukan Kendaraan Yang Tengah Menanjak Jika kita tengah di turunan lalu di depan menanjak ada yang hendak mendahului dengan menggunakan jalur kita, maka kita harus membiarkan kendaraan yang tengah menanjak tersebut 8. Beri Jalan Untuk Ambulance Sebenarnya ini ada undang-undangnya, jadi selain ambulance, kendaraan prioritas lain seperti iring-iringan kendaraan presiden, TNI, hingga Polri harus diberi jalan oleh kita. Selain ambulance, mobil jenazah juga termasuk dalam prioritas yang harus kita beri jalan. 9. Beri Jalan Bagi Yang Hendak Berbelok Jika ada yang hendak berbelok, maka sebisa mungkin kita beri jalan. Opsinya adalah dengan kita memperlambat laju motor, namun bisa juga dengan cara berhenti. Opsi memberi jalan ini akan menjadi wajib jika di jalur yang dipakai untuk berbelok tengah terjadi kepadatan. 10. Prioritaskan Yang Melaju di Depan Maksudnya adalah jika kite hendak berbelok lalu ada yang lebih dulu di depan kita, maka kita jangan sampai memotorng jalurnya. 11. Beri Klakson Ketika Hendak Mendahului Pada beberapa kasus, kita diperbolehkan memberikan klakson ketika hendak mendahului. Terlebih jika hendak mendahului truk atau bus klakson 2 hingga 3 kali. 12. Jangan Berkendara Dengan Gaya Zig-Zag Meski dalam kemacetan, namun diusahakan jangan melakukan zig-zag saat tengah berkendara motor. 13. Jangan Memotong Jalur Orang Lain Saat kita mendahului kendaraan di depan kita, maka jangan pernah memotong atau masuk ke jalur pengendara lain secara mendadak. 14. Matikan Lampu Jauh Saat Ada Pengendara Lain di Hadapan Kita Meski pada awalnya kita menyalakan lampu jauh karena tengah di hutan atau lain hal, namun ketika ada pengendara lain di hadapan ingat yang berhadapan, maka kita harus mematikan lampu jauh pada motor kita . 15. Gunakan Jalur Yang Semestinya Jangan melawan arus, jangan menaiki trotoar, jangan masuk ke jalur sepeda, jangan masuk ke jalur busway dan intinya gunakan jalur yang semestinya. Sebab tindakan tersebut selain tidak beretika, juga dapat membuat kita ditilang. 16. Patuhi Rambu-Rambu, Marka Jalan, dan Sejenisnya Yang terakhir adalah selalu patuhi rambu-rambu baik itu marka jalan maupun lampu lalu lintas. Hal ini bertujuan juga agar kita selamat di jalan raya. Sebenarnya masih ada banyak etika lain dalam berkendara. Namun untuk sekarang, mungkin cukup sampai di sini. Wassalamu’alaikum.
- Menghormati, menghargai, serta saling menjaga keselamatan selama berkendara adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengendara kendaraan bermotor sebab banyak kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya dikarenakan aturan dan etika berkendara tidak dipatuhi sebagaimana saat kita bergaul dengan orang lain, dalam berkendara pun kita seharusnya menerapkan etika sehingga keselamatan lebih terjaga. Etika dalam berkendara tersebut sudah seharusnya diterapkan dan dibiasakan karena terkadang kita tidak sadar telah melakukan sering kesal ketika ada pengendara yang menyalip kendaraan kita dengan cara yang bisa mengancam keselamatan, atau juga ketika kendaraan di depan kita mengerem secara mendadak dan membuat kita yang berada di belakangnya ikut mengerem mendadak untuk menghindari lain pengendara yang terkadang bisa membuat kita kesal adalah ketika terdapat pengendara yang merokok sehingga abunya beterbangan dan membahayakan pengendara di belakangnya atau menggunakan ponsel dan tidak fokus ke etika berkendara di jalan juga harus lebih diperhatikan, terutama saat sedang menjalankan puasa Ramadhan. Saat berpuasa, konsentrasi seseorang mungkin saja berkurang, karena haus, lapar, dan kelelahan. Oleh karena itu, saat berpuasa, seseorang harus lebih berhati-hati dan menjaga fokus selama berkendara. Berikut ini, etika-etika berkendara di jalan raya yang bisa dilakukan selama puasa Ramadhan. Etika Berkendara di Jalan Raya Berikut adalah beberapa etika dalam berkendara baik itu kendaraan bermotor roda dua atau empat berkendara yang telah dirangkum dari portal resmi Provinsi Sumatera Barat- Menggunakan HelmKepala merupakan anggota tubuh terpenting yang harus dijaga keamanannya terutama saat mengendarai motor. Hantaman atau hal buruk lain yang menimpa kepala kita bisa menyebabkan beberapa risiko yang berbahaya seperti gegar otak, lumpuh, sampai meninggal pengendara motor yang enggan menggunakan helm dikarenakan berbagai hal seperti jarak yang tidak terlalu jauh, panas, merusak gaya rambut, dan lain-lain. Namun kecelakaan bisa menimpa siapa saja dan di mana saja tanpa melihat beberapa alasan Tidak Merokok dan Menggunakan PonselSeperti yang sudah dijelakan sebelumnya, merokok saat berkendara bisa membahayakan pengendara di belakang sebab abu rokok yang terbang akan mengganggu pandangan jika terkena itu, konsentrasi kita saat berkendara akan berkurang dengan melakukan aktifitas lain secara bersamaan dan hal tersebut bisa membahayakan baik untuk pengendara itu sendiri maupun orang ponsel juga sama bahayanya karena fokus kita akan terbagi. Banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengendara yang tidak fokus berkendara karena melakukan hal lain termasuk merokok dan menggunakan Tetap di Lajur yang DisediakanBerada di lajur yang sudah disediakan akan lebih aman daripada harus menyalip kendaraan di depan apalagi sampai melawan arus. Banyak pengendara yang menyalip sampai keluar dari lajurnya karena tidak sabar berada di belakang kendaraan di depan yang lajunya tersebut bisa saja dilakukan selama bisa saling menjaga keamanan dan keselamatan. Kasus kecelakaan akibat menyalip sampai keluar lajur terjadi karena pengendara tidak memperhatikan kendaraan di arah yang berbeda dan hanya fokus memperhatikan kendaraan yang Menaati Rambu Lalu LintasRambu-rambu yang terpampang di pinggir jalan bukan hanya sebagai hiasan semata melainkan sebuah aturan agar ditaati. Aturan untuk menjaga kecepatan maksimal atau juga memelankan kendaraan karena akan melewati sekolah misalnya, harus benar-benar lain semisal ada tanjakan serta turunan di depan atau juga dalam beberapa ratus meter akan melewati jembatan adalah sebuah peringatan untuk kita agar mempersiapkan diri sebelum Memberi TandaLampu sein yang ada di kendaraan berfungsi saat kita akan menyalip, berhenti, atau juga berbelok. Hal tersebut akan membuat pengendara lain bisa lebih berhati-hati dan menjaga lampu jauh juga bisa digunakan sebagai peringatan untuk kendaraan yang ada di depan agar mereka lebih waspada dan mengetahui apa yang akan kita Bersabar di Lampu MerahMenunggu giliran di lampu merah terkadang bisa membuat kita kesal terlebih ketika cuaca sedang terik, waktu lampu merah yang masih lama, ditambah kita sedang diburu waktu untuk segera sampai hal-hal tersebut tidak serta merta membuat kita menjadi pengendara yang tidak sabar dengan membunyikan klakson atau menekan pedal gas sementara lampu masih berwarna merah karena hal-hal tersebut tidak akan mempercepat waktu menunggu giliran untuk jalan adalah hal yang seharusnya dilakukan saat di lampu merah sebab kecelakaan di lampu merah yang sering terjadi diakibatkan karena pengendara yang tidak MengalahHal yang penting lainnya yang perlu dilakukan sebagai pengendara yang beretika adalah mengalah. Mengalah di sini bisa berarti banyak seperti memberi jalan pada mereka yang ingin menyalip kendaraan kita, atau pada orang-orang yang hendak menyeberang juga bisa mengalah dan memberi jalan pada kendaraan yang akan berbelok. Dengan mengalah, maka resiko kecelakaan bisa itu, menurut situs Tribrata News Polri Kepulauan Riau, etika lain yang perlu dilakukan sebagai pengendara yang baik dan menjaga keselamatan antara lain- Tidak kebut-kebutan selama Tidak menghalangi atau menghambat kendaraan Menggunakan klakson dengan bijak dan Hanya memakai bahu jalan saat keadaan darurat Keselamatan Sepeda Motor Pengendara sepeda motor lebih rentan mengalami kecelakaan lalu lintas karena keamanannya tidak seperti kendaraan roda empat. Oleh sebab itu, para pengendara motor sebaiknya mengikuti panduan yang telah dianjurkan demi menjaga keselamatan adalah panduan keselamatan sepeda motor yang dilansir dari laman resmi PPID Kabupaten Purbalingga- Memiliki Surat Izin Mengemudi SIM- Menggunakan helm- Menggunakan perlengkapan sepeda motor- Membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK- Menjaga kelayakan sepeda motor- Memperhatikan perlengkapan keselamatan di sepeda motor yakni rem, kaca spion, lampu depan, lampu rem, lampu sein, dan lampu belakang motor- Memperhatikan tata cara mengendarai sepeda motor, yaitu1. Tangan tidak boleh lurus melainkan harus membentuk posisi V saat memegang Posisi kaki atau tangan tidak selalu menginjak atau memegang handle rem karena secara tidak langsung rem akan aktif dan cepat Bernafas dengan rileks dan wajar agar stamina dan konsentrasi Jarak dan arah pandang harus luas dan tertuju ke depan agar kontrol terhadap kendaraan bisa lebih besar dan Tidak boleh membonceng lebih dari satu orang demi juga Cara Cegah Aquaplaning Saat Berkendara di Musim Hujan Tips Berkendara dengan Aman Saat Musim Hujan Tanda Wiper Mobil Harus Diganti agar Aman Berkendara - Otomotif Kontributor Fajri RamdhanPenulis Fajri RamdhanEditor Yandri Daniel Damaledo
Ada banyak faktor yang menyebabkan pengemudi kendaraan terlibat kecelakaan di jalan raya. Sebagai pengemudi kendaraan, sebaiknya kamu tidak hanya tahu cara mengendarainya saja, tapi juga harus mengetahui etika berkendara di jalan raya. Hal ini bertujuan agar perjalananmu selalu aman, nyaman, dan tidak merugikan pengguna jalan karena itu, berikut ini tujuh etika berkendara yang harus kamu terapkan selama di Hormati pengemudi ingat bahwa meski kamu di dalam mobil, pengemudi lain masih bisa melihatmu. Jika kamu mempersilakan seseorang menyalipmu atau jika seseorang mempersilakan kamu menyalipnya, beri penghargaan atas tindakan Jacqueline Whitmore dari The Protocol School of Palm Beach mengatakan agar kamu memberi kode tangan untuk mempersilakan seseorang menyalipmu atau lambaikan tangan dan ucapkan 'terima kasih' jika seseorang mempersilakanmu Gunakan bahu jalan hanya untuk keadaan tindakan ilegal di beberapa negara jika menggunakan bahu jalan untuk keperluan selain darurat. Jangan pernah menggunakan bahu jalan hanya untuk menghindari macet. Tidak hanya sebuah pelanggaran lalu lintas, tapi kamu juga bisa menghalangi kendaraan ambulans yang akan lewat saat kondisi Jangan membuntuti kendaraan lain dalam jarak jarak sekurangnya sepanjang satu mobil antara mobilmu dan mobil di depanmu jika memungkinkan. Hal sederhana ini bisa diterapkan dengan cara perhatikan penanda di jalan, bisa rambu lalu-lintas atau pohon dan lihat mobil di depanmu pastikan dalam hitungan tiga detik kamu baru melewati penanda yang sama. Jangan pernah membuntuti dalam jarak dekat. Selain mengesalkan, hal itu juga bisa menyebabkan kecelakaan jika pengemudi di depanmu tiba-tiba berhenti. Baca Juga 5 Alasan Penting Memakai Jaket Ketika Berkendara, Jangan Lupa! 4. Persilakan pengemudi yang membuntuti untuk kamu mengikuti batas kecepatan minimum di jalan, jangan pernah menambah kecepatanmu hanya karena seseorang membuntutimu. Umumnya, pengemudi agresif hanya akan menyalip jika mereka memang kamu sedang melaju di jalan satu jalur, lebih baik mengalah, turunkan kaca jendela, dan persilakan pengemudi di belakangmu Bijak menggunakan terus-menerus bisa mengganggu semua orang di jalan. Jadi jangan menekan klakson hanya karena merasa frustasi dengan pengemudi hanya digunakan untuk memperingatkan pengemudi lain yang jaraknya terlalu dekat dengan mobilmu atau jika seseorang berhenti saat lampu hijau. Selalu ingat bahwa bunyi klakson bisa saja ditanggapi berbeda di antara Jangan menanggapi pengemudi berisiko untuk bereaksi dan marah terhadap pengemudi yang bisa saja secara tiba-tiba memotong jalur mobilmu. Lebih baik, tarik napas dalam-dalam dan jangan AAA Foundation for Traffic Safety, mengemudi dengan agresif sangat berbahaya dan menyumbang 56 persen kecelakaan mobil fatal yang Jangan mengemudi sambil menggunakan Safety Council menyatakan bahwa aktivitas otak yang memproses gerakan dan penglihatan menurun 1/3 ketika kamu sedang membaca pesan atau bicara di sambil menggunakan ponsel adalah tindakan melawan hukum di beberapa negara. Namun, jika dibolehkan pun, akan lebih bijak jika fokus mengemudi dan tidak menggunakan sesuatu yang bisa membuat perhatianmu tadi beberapa etika berkendara di jalan raya demi kenyamanan dan keselamatan berkendara. Sudahkah kamu menerapkannya? Baca Juga 5 Tips Berkendara Aman Bersama Hewan Peliharaan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
berikut ini merupakan contoh etika berkendara dengan sepeda motor kecuali